بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillahil qa'ill, selawat dan salam buat junjungan besar Nabi s.a.w, ahli keluarga baginda, para sahabat ridwaanullhi a'alai..moga-moga ku bisa mengapai syafaat dari mu Ya HabibaAllah.
Seinfiniti kesyukuran dirafaatkan buat seluruh rahmat dan barakah Allah, hari ini 10 Ramdhan 1432H, kita masih diberikan nafas yang nyaman untuk untuk meneruskan ibadah kita di bulan Ramdhan ini. Moga-moga segala amalan yang kita laksanakan dengan penuh pengharapan dan ikhlas ,walaupon seberah zarah skali pon..insyaallah akan dipandang mulia oleh Allah s.w.t kelak.
Alhamdulillah, hari ini genap 10 hari kita menjalani ibadah puasa, dan ini bermakna kita telah melepasi 1 peringkat yang mana di sebut di dalam satu hadis "fi awaluhu rahmah, wa ausatuhu maghfirah, wa akhiruhu `itqun minan nar ",maksudnya: pada awal ramadhan itu, adalah rahmat,pertengahannya adalah maghfirah dan pada pengakhirannya adalah perlepasan dari api neraka. Harapan saya, semoga kita semua telah melaluinya 1 fasa iaitu rahmat dengan sebaik-baik keberkatan dari Allah s.w.t.
Namun kita masih lagi berbaki 19hari sebelum syawal menjelang tiba. Dan adakah kita adalah dari kalangan mereka yang sedang sibuk melakukan persiapan menyambut Syawal? atau Adakah kita dari kalangan yang sedang mempersiapkan diri untuk mengahadapi 10 malam pertengahan dan 10 malam terakhir?adakah kita bisa bertemu LAILATUQADAR..tepuk lah dada kita, moga iman menjawabnya dengan ikhlas.
Maka....mulakan lah ramdhan kita dengan lafaz yang mulia. Alukan lah zikir, tanda ingatan dan terima kasih kita, kerana tahun ini kita masih diberi peluang untuk menjalani ibadah puasa dengan lebih sempurna...
Berzikir (ingat) kepada Allah Swt. Adalah suatu dasar ibadah kepada Allah swt. Karena hal tersebut adalah suatu tanda hubungan antara hamba dengan Tuhannya dalam setiap waktunya dan keadaannya, dari Aisyah Ra. Ia berkata: ?Adalah Rasulullah saw. senantiasa mengingat Allah Swt. Dalam setiap waktunya?. (HR. Muslim). Keterikatan seorang hamba dengan Allah Swt. Adalah suatu kehidupan, berlindung kepada-Nya adalah suatu keselamatan, mendekat kepada-Nya adalah suatu keberuntungan dan kerelaan, dan menjauh dari-Nya adalah suatu kerugian dan kesesatan.
Ingat kepada Allah Swt. Adalah suatu pembeda antara seorang mukmin dan seorang munafik, karena sifat orang munafik ialah kurang mengingat Allah Swt.
Setan tidak akan bisa mengalahkan manusia kecuali jika manusia tersebut lalai dari mengingat Allah Swt., karena mengingat Allah Swt. Adalah suatu pelindung yang dapat menjaga manusia dari tipu daya setan. Sebab setan sangat senang jika seorang manusia lalai dari mengingat Allah swt.
Zikir adalah suatu jalan untuk meraih kebahagian, Allah Swt. Berfirman:?(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah swt. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram?. (QS. Ar Ra?d: 28).
Harus senantiasa mengingat Allah Swt., karena seorang muslim tidak akan menyesali atas sesuatu kecuali waktu berlalu darinya di dunia tanpa mengingat Allah swt. , yang di maksud dengan ?senantiasa mengingat Allah swt. Adalah senantiasa terhubung dengan Allah Swt.?.Imam an Nawawi mengatakan: ulama sepakat bahwasanya boleh mengingat Allah swt. Dalam hati atau dengan lidah bagi orang yang sedang dalam keadaan tidak suci, junub, haid dan nifas yaitu dengan bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil , bershalawat kepada Rasulullah saw. dan berdo?a, kecuali membaca Al Qur?an.
Barangsiapa yang mengingat Allah Swt. Maka Allah swt-pun akan mengingatnya, Allah Swt. Berfirman, yang artinya: ?Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kamu kepada-Ku, dan jangan kamu mengingkari nikmat-Ku?. (QS. Al Baqarah: 152).Jika seorang manusia sangat senang dan bahagia sekali jika mendengar kabar bahwa seorang raja atau penguasa menyebut namanya di tempat pertemuannya dan memujinya, maka bagaimana keadaannya (bahagianya) jika yang menyebutnya adalah Allah swt. Raja daripada Raja?
Yang di maksud dengan mengingat Allah Swt. Bukan berarti dengan mulut berkomat kamit membaca zikir sementara hati lalai dari mengingat Allah Swt. dan taat kepada-Nya, maka berzikir dengan lidah dengan kalimat-kalimat (zikir-zikir) yang dia ucapkan harus di barengi dengan penghayatan, Allah Swt. berfirman, yang artinya:?Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai?. (QS. Al A?raaf: 205).
Maka oleh karena itu seorang manusia harus menghayati apa yang ia ucapkan, sehingga terkumpul antara zikir hati dan lidah agar senantiasa seorang hamba terhubung dengan Tuhannya baik lahir dan batin.
Ilham dari Murabbi.Net